Partikulat Halus (PM2.5) dan Risiko Penyakit Jantung

Partikulat halus atau PM2.5 adalah salah satu polutan udara yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia. Partikel ini memiliki ukuran sangat kecil, kurang dari 2,5 mikrometer, sehingga dapat masuk ke sistem pernapasan dan menembus hingga ke dalam aliran darah. Paparan jangka panjang terhadap PM2.5 telah terbukti meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner, aritmia, dan gagal jantung.

PM2.5 dapat memicu peradangan kniga-sluchaya.com dalam tubuh, yang kemudian memengaruhi fungsi normal pembuluh darah. Peradangan ini dapat menyebabkan pembentukan plak di arteri, yang dikenal sebagai aterosklerosis. Kondisi ini mempersempit pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke jantung, meningkatkan risiko serangan jantung. Selain itu, paparan PM2.5 juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan gangguan fungsi endotel, yang semuanya berkontribusi pada risiko penyakit jantung.

Bukti ilmiah menunjukkan bahwa paparan PM2.5 juga berhubungan dengan peningkatan angka kematian akibat penyakit kardiovaskular. Dalam beberapa kasus, paparan jangka pendek terhadap konsentrasi PM2.5 yang tinggi dapat memicu serangan jantung mendadak, terutama pada individu yang sudah memiliki faktor risiko seperti diabetes, hipertensi, atau obesitas. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi paparan PM2.5 melalui langkah-langkah seperti penggunaan masker, meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, dan mendukung kebijakan lingkungan yang lebih bersih.

PM2.5 tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga menjadi beban besar bagi sistem kesehatan masyarakat. Tingginya angka penyakit kardiovaskular akibat paparan polutan ini memerlukan tindakan kolektif untuk mengurangi emisi dari kendaraan, industri, dan sumber lain. Upaya ini penting untuk melindungi kesehatan jantung masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.